Bupati Inhil Ikuti Webinar Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Agro Estate Kelapa

SIGAPINHIL | INHIL - Bupati HM Wardan MP Ikuti Webinar Exploring of The Region Development yang bertema "Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Agro Estate Kelapa", Rabu (30/6/21).
Bertempat di Ruang Multimedia Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo PS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Afrizal, Asisten III H. Tengku Juhardi, Kepala Dinas Perkebunan Drs. Sirajuddin, Kepala BKD H. Fauzar.
Kegiatan ini ditaja oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai rangkaian Kuliah Umum, yang dibuka oleh Kaprodi S2 MPD, Dr Ir Ma'mun Sarma MS MEc. Pada kesempatan itu, Bupati HM Wardan dipercaya menjadi narasumber dalam seminar daring tersebut.
Dalam kesempatannya, Bupati HM Wardan menyampaikan, Kabupaten Inhil memiliki kebun kelapa dalam/lokal sebesar 302.369 hektar milik masyarakat, sehingga ketergantungan masyarakat pada kelapa sangat tinggi.
Beberapa kendala pengolahan perkebunan yaitu sebagian besar wilayah di Kabupaten Inhil yang merupakan daerah muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air, juga tanah gambut yang mudah mengalami proses penurunan lapisan tanah.
"Upaya peremajaan sudah dimulai sejak tahun 2009 sampai 2020. Lebih kurang selama 11 tahun kita baru mampu sebesar 9.480 hektar karena keterbatasan dana."
"Selain itu kita juga sudah melakukan pengadaan 20 Excavator yang didistribusikan ke 20 Kecamatan se-Kabupaten Inhil, serta pengembangan bibit yang dinamakan Bibit Sri Gemilang," ungkap orang nomor satu di Inhil itu.
Untuk perlu diketahui Pemkab Inhil juga menerapkan konsep Trio Tata Air, yaitu;
1. Saluran, sebagai drainase
2. Tanggul, sebagai penahan air pasang agar tidak naik ke lahan perkebunan
3. Pintu klep, berfungsi untuk mengeluarkan air secara otomatis jika permukaan air dalam tanggul lebih tinggi daripada di luar tanggul.
Dari perkebunan kelapa tersebut sudah menghasilkan beberapa produk turunan yang biasa dikonsumsi, mulai dari VCO, makanan dan minuman berbahan kelapa yang mendapat Rekor Muri pada World Coconut Day tahun 2017, bahan makanan (berupa minyak, gula, sari susu kelapa, kecap).***
Editor :Agusman